Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

*Kamu Hujan dan Kenangan*

Musim telah berganti, kembali lagi ku temui hujan yg membasahi. Mengingatkan sosokmu yg pernah hadir menemani hari. Bukan hujan yang menjadi sebab akan igatan tentang dirimu yg dulu pernah hadir. Melainkan sebagai saksi bahwa kita pernah berada dalam satu waktu, tempat dan suasana yg sama. Sama-sama pernah bahagia melukis rasa, sebelum akhirnya tiada lagi cerita. Ya, hujan pula yg menjadi saksi, bahwa kedatangan tanpa sebab adalah kepergian dengan tapi. Sekali lagi ku tegaskan bukan hujan penyebab ku mengingatmu kembali. Namun hening, dingin dan tenang yg mengingatkan ku pada sosok mu lagi. 😊

Mlipir

Pagi itu semua telah terencana, Aku dan sahabatku kan pergi ke sebuah acara Dimana ada 2 insan yang saling mencinta Yang kan terikat dalam ikatan sah secara agama dan negara. Walau tak tahu alamatnya dimana. Yang penting pergi saja dan sampai jua. Selepas acara, kuniatkan bersama nya (sahabat ku) menelisik menyusuri tempat wisata. Alhasil setibanya disana terlalu padat dan ramai nampaknya. Akhirnya kami hanya berputar" saja. Instingku melejit terpikir sebuah rencana Bilamana berjalan terus saja sampai menemui tempat kenangan yang pernah disaba. Tak terasa hampir tiba di perbatasan kota. Kami singgah senjenak disana, jauh dari keramaian tempat wisata, Akhirnya ketemu jua tempat yg dulu biasa di jumpa. Hanya bermodal receh 5000 rupiah Kami dapat menikmati karunia sang pencipta. Hamparan perkebunan teh dari pinggir jalan, Dengan bersanding es cokelat 5  ribuan. Coba bayangkan bilamana masuk tempat wisata yg sedang ramai kunjungan??? Sepertinya kan melebihi apa ...

Keberadaanmu

Sebulan telah berlalu hampir selalu ada kamu di setiap waktu ku. Hingga aku hafal daily activity mu. Terukir banyak kisah tentang kau dengan ku Padahal kita belum pernah sama sekali bertemu. Kau mengenalku telah jauh dari waktu yang lalu. Akupun terbawa alur yg sejatinya mengalir begitu saja. Hingga kurasakan ketenangan karena ada kamu. . . Dan tepat di awal bulan yg baru Kau mlh tiada kabar sdikitpun. Chat terakhir ku hanya kau baca tanpa balasan sekata pun. Aku mencoba tenang Aku mencoba sadar. Siapalah aku selama ini di hidup mu. Diri ini hanya terbawa dalam kisah yg mengalir tak berhulu. . . Seharusnya sejak awal aku tak membawa perasaanku. Yang kini terlanjur hanyut mengarah padamu. Ku sadari mungkin ini salahku Yg terlalu senang akan kehadiran mu di hati yg dulu sempat membeku. Tapi tak seutuhnya salah ku, ada kau yg selalu hadir di setiap hariku, Dan chatmu yang tak pernah seharipun berhenti menghiasi notifikasi pesan ku. Salam, Maaafkan perasaan ku.