Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Lalai

Aku pergi dari kacaunya cerita ini. Pergi ke tempat-tempat yang ku ingini. Sampai aku lupa untuk pulang lagi. Terlalu terlena dengan indahnya dunia ini. Hingga kusadari ku pergi terlalu jauh dari Sang Rabbi. Aku ingin kembali... Kembali seperti pribadi ku yg dulu lagi. Atau setidaknya tak seperti ini lagi. Sesal ku mungkin tiada arti Ketika ku tak perbaiki diri Padahal Sang Rabbi selalu memperingati Tapi lagi-lagi terkadang aku lupa diri. Yaa Rabbi.. Tuntun kembali diri ini Agar tak lupa pada-Mu lagi. Untaian_9

Kala Cerita Sudah Tak Seperti Dulu.

Aku mungkin berhasil lupa Lupa akan rasa yg pernah ada Aku mungkin berhasil lupa Lupa tentang mu yg pernah singgah dlm dada. . . Benar, aku lupa Nyatanya aku lupa Lupa bahwa rasa itu sulit dilupa Hingga aku benar-benar lupa masih ada kenangan yg tercipta dan kan selalu ada. . . Untaian 11

Come Back

Assalamu'alaikum readers semua.. Setelah sekian lama tak menulis lagi rasanya rindu.. Kali ini saya akan mulai menulis lagi. Ntah itu mengenai sajak maupun cerita fiktif dan bisa jadi artikel-artikel keseharian yang saya ambil berdasarkan pengalaman pribadi maupun orang lain. Bismillah semoga bisa tetep istiqomah nulis. Niatnya selama 1 tahun ini ada karya tulis yg tercipta. Sebenernya sih karena tertarik sama kakak tingkat yg punya "project 365 days". Tapi mungkin saya mau coba "project 30 days" buat ngawalinya. Semoga tercapai aamiin. Dan sajak hari ini adalah postingan saya yg judulnya "Kamu".

Kamu

Kamu adalah katayg pernah tertulis dalam sajak ku. Kamu adalah jajaran huruf-huruf yg pernah termaktub dalam diari ku. Kamu adalah sesosok makhluk yg pernah kusebut dalam do'a ku. Kamu adalah seseorang yg pernah singgah dalam lamunanku. Aku.. Aku adalah sebongkah harap penuh rindu. Aku adalah sesosok yg pagi-pagi menantimu. Aku adalah sepotong hati yg menahan asa didekatmu Aku adalah segenap rasa yg penuh cemburu. Untaian 10

Sang Pendidik

Tinggi semampai terlihat oleh mata Terikat tali menjulur di depan dada Berbaju putih bak pegawai KUA Bersepatu hitam berjalan dengan gagahnya. Ya.. Dia... Penyalur pengetahuan pada anak-anak bangsa Dengan bekal ilmu yg didapat dari akademika. Dia... Pun pernah menjadi anak bangsa Yang juga haus akan pengetahuannya. Yang mengenal segala cara bagaimana menguji murabbinya. Dia kini berpikir yg sama Namun berkebalikan dari sebelumnya Mencari segala cara agar menyukseskan tujuan pendidikan dalam UUD sembilan belas empat lima. Merangkak menjadi cendekia Yang tak pantang menyerah mencerdaskan anak bangsa. Dengan ridho Yang Maha Esa. Untaian_8

Dengan Sebab Kau Jauh

Dahulu kau adalah sajak-sajak ku Termaktub dalam lembaran-lembaran curhat ku Terlontar dalam cuitan-cuitan medsos ku. Teruntai dalam lamunan nyanyian ku. Hingga cuitan gemuruh hujan sampai pada telingaku. Menyiratkan kisah yang tak ku duga. Bahkan tak ku harap suaranya. Belakangan kau jauhi duniaku Belakangan pula ku dengar cuitan-cuita tak sehat ditelingaku. Awalnya kubiarkan begitu Karena yg asa positif dalam benak ku. Bak petir menyambar seketika. Aku jatuh dalam lamunan asa. Tergeletak tak berdaya mendengarnya. Hingga menangislah dunia. Dan kini kau seperti daun yg jatuh Meninggalkan tangkai yang rapuh Sedang aku bak tangkai yg menunggu jatuh Meninggalkan dahan yg tak mampu bertaruh. Untaian 2